Hi, This is my
Oleh : Felicia Tiffany Hertada
Malam itu dingin. Sungguh dingin. Butiran salju terus mendarat di rambut pendekku. Keberadaannya seakan ingin menambah kesan berantakan padaku yang hanya mengenakan pakaian hari kemarin.
Read MoreOleh : Felicia Tiffany Hertada
Terkadang kita menyebut sesuatu itu berharga tanpa berpikir. Orang atau mungkin mahkluk lain selalu melihat hal yang berharga dalam bentuk yang berbeda. Begitu pula pada seorang pria yang sedang berdiri di toko sepedanya. Di hadapan ribuan orang perwakilan dari petinggi-petinggi negara, artis papan atas, kalangan rakyat menengah, hingga pendatang dan orang penting dari benua seberang, Ia tetap berdiri mematung dengan tangan kanannya memegang setang sepeda onthel untuk menunjukkan kepemilikannya. Bukti kegilaan dunia oleh seorang pria bermula sejak beberapa pekan lalu.
Read MoreOleh : Felicia Tiffany Hertada
Perdebatan itu terjadi di lorong kecil berlukiskan semburat-semburat cahaya jingga. Dengan pola bergaris, mereka mengintip dan mencetak ventilasi ruangan yang kedap dan lembap sebelum digantikan sang rembulan. Walau begitu, ruangan ini tetap penuh kunjungan manusia-manusia yang memikul bajunya masing-masing. Satu orang membawa baju-baju yang semerbak busuk baunya dan yang lain keluar berbekal wangi raut muka yang puas. Siapakah mahasiswa yang tidak memilih untuk menghabiskan waktu senggang ini untuk mendaur ulang busana mereka? Berburu saling menunggu giliran untuk berkesempatan mencuci busana mereka.
Read More